NCT 127 Menyusul BTS Menaklukkan Pasar Musik Global
TABLOIDBINTANG.COM - Setelah BTS, NCT 127 kini berhasil menarik perhatian penikmat musik K-Pop dunia.
Boy band Korea beranggotakan Taeil (24), Johnny (23), Taeyong (23), Yuta (22), Doyoung (22) Jaehyun (21), Winwin (20), Jungwoo (20), Mark (19), dan Haechan (18) kembali dengan album Regular-Irregular pada 12 Oktober lalu, yang lagu jagonnya “Regular” memuncaki tangga album iTunes di 22 negara di kawasan Asia, Eropa, Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Lewat “Regular” yang dirilis dalam dua versi, Inggris dan Korea, dengan dua videoklip berbeda untuk masing-masing versi, NCT 127 menunjukkan keseriusannya merambah pasar musik global. Yang lebih mengejutkan, “Regular” versi bahasa Inggris dirilis bukan di panggung musik acara televisi Korea, tapi di acara Jimmy Kimmel Live! yang tayang di kanal ABC.
NCT singkatan dari Neo Culture Technology, merupakan sistem pembentukan grup idola yang digagas oleh SM Entertainment, agensi artis raksasa asal Korea. Memiliki jumlah anggota tidak terhingga yang berasal dari berbagai negara, personel NCT yang dinilai sudah “matang” akan debut dalam sub-unit dan NCT 127 merupakan sub-unit kedua yang debut pada Juli 2016 lewat album mini NCT #127 yang sempat menduduki peringkat ke-2 tangga album dunia Billboard.
Semula NCT 127 beranggotakan sembilan personel, namun sejak September 2018 genap menjadi 10 dengan bergabungnya Jungwoo.
“NCT 127 tim yang berbasis di Seoul, namun dibentuk dari anggota yang berasal dari seluruh dunia. Kami dikenal dengan musik yang kuat dan keras dengan aksi panggung bertenaga,” jelas Taeyong dalam wawancara di On Air With Ryan Seacrest. “Grup kami punya satu tujuan: menyatukan orang-orang melalui musik kami,” timpal Yuta.
Regular-Irregular album full pertama yang berisi 11 lagu. “Album ini mengajak kita berpetualang di antara mimpi dan kenyataan, dari hal-hal yang biasa hingga tidak biasa. Album ini jelas membawa gaya dan warna musik kami yang unik,” jelas Mark.
Doyoung menambahkan, setiap lagu merupakan potongan cerita yang merekonstruksi kisah keseluruhan dari album ini. “Lagunya diurutkan mengikuti transisi dari kenyataan menuju mimpi,” beri tahu Doyoung.
“Pertengahan pertama album menggambarkan ketika kita masih sadar, namun mulai pertengahan interlude berubah menjadi dunia mimpi. Di dalam mimpi, kita bisa menjadi siapapun dan apa pun yang kita inginkan,” lanjut Jaehyun.
“Jika mendengar albumnya dari awal hingga akhir, kamu akan merasa seperti sedang menonton sebuah film blockbuster,” Winwin menimpali.